• Diary

    Silaturahmi Ke Annur Bantul

    Sudah lama aku tidak suwan ke Annur Bantul. Tempat dimana aku pernah menyenyam pendidikan. Walau hanya singkat namun ada rasa dan asa dimana aku pernah di didik dan dibesarkan tentang kedewasaan. Terakhir aku ke Pesantren Annur Bantul tahun 2013 ketika anak pertama dan kedua masih kecil. Yai Nawai waktu itu masih sugeng. Aku masih diberi kesempatan sowan dengan beliau. Meski dalam keadaan gerah, tapi beliau masih antusias menerimaku beserta keluarga. Tidak banyak yang beliau ngendikaken karena posisi beliau yang sudah sepuh dan gerah, kami waktu itu lebih banyak berkomuniasi dengan garwo Yai Nawani Kemarin hari Jum’at 10 Mei 2024 aku punya kesempatan kembali datang ke Annur Bantul. Rasanya senang bisa…

  • Diary

    Dari Madiun Lanjut Ke PSC

    Arah jarum jam menunjukkan pukul delapan malam. Susana belajar santri di sini nampak masih kosentrasi dengan pelajarannya. Angin diam-diam berhembus entah dari arah mana. Tiba-tiba gerimisi rintik-rintik membasahi bumi. Terdengar suara kurang lantang bercampur percikan hujan dari luar rumah  “ Ayo berangkat”. Suara itu semakin lama kurang jelas karena guyuran hujan bertambah deras.  Malam semakin dingin, hujan juga gak nunjukkan tanda-tanda kapan akan reda. Persiapan berangkat ke Madiun belum seratus persen rampung. “Ayo gek ndang”. Ajak suamiku. “ini sudah hampir jam sembilan. Wes ditunggu Pak Jo”. Lanjut suami. Pak Jo adalah driver yang biasa nganterin Ketika berpergian jauh. Sejurus kemudian, aku dan anakku Fatimah serta ibu bergegas menuju mobil. Suamiku…

  • Diary

    Alhamdulillah Berjalan Lancar

    Syawal ini banyak sekali keluarga Bani Kandar punya hajatan pernikahan. Terbaru kemarin Tasya putri mas Hasan melangsungkan akad nikah di Berasan sama mas Aif putri bude Kholif. Sebagai keluarga aku ikut terlibat dalam susunan kepanitian acara sebagai peladen berkat. Nyiapkan berkat untuk tamu. Karena indikator kesuksesan acara salahsatunya peladenan makanan dan gawan untuk tamu undangan. Acara akad dilangsungkan di Berasan. Ini menyingkat waktu dan jarak tempuh jauh dari Karawang, Jawa Barat. Toh aku dengar nanti juga akan dirayakan di sana dengan lebih meriah. Sehingga konsep acara pernikahan kemarin berbeda dari konsep-konsep acara pernikahan pada umumnya. Semisal tak ada perewangan yang menyita perhatian. Semua sudah dhandle oleh WO, baik dari penyuguhan…

  • Diary

    Reoni Keluarga di Malang

    Ada canda, ada tawa. Ada petuah, ada hikmah. Ada gossip yang mana kalau digosok makin sip. Yah begitulah pertemuan keluarga Bani Kandar di kediaman Man Shodiq PP Mambaul Ulum Malang tanggal 7 Syawal kemarin. Seru, haru semua jadi satu. Aku beserta kelurga hadir dalam bingkaian ikatan sungkem dateng keluarga bani kandar. Malang adalah Kota wisata, kota kenangan dan derita. Dulu aku pernah singgah untuk ngalap berkah walau alhamdulillah tak sampai menikah. Jejak kaki ku mungkin masih tersisa di NH. Separuh hidupku berada disana, mencari ilmu dan ngalab berkah. Mungkin serajah itu tinggal kenangan, tapi tetap ku kunang. Pertemuan bani kandar kemarin telah mengingatkanku tentang sejarah perjuangan mbah kandar. Kegigihan, kesabaran…

  • Ide

    Hari Raya Gak Seperti Tahun Sebelumnya

    Hari berganti hari, gak terasa idul fitri sudah dapat dua hari. Kayak baru kemarin berpuasa, tadi pagi sholat idul fitri. Dunia terus berjalan, demikian pula hari, umur, kematian dan hari raya. Kemarin, kini, esok tak sama. Lebaran dahulu jadi kenangan. Lebaran hari ini, timbul pertanyaan. “Kemana warga bersilaturrahmi?”. Hari pertama lebaran cuaca cerah. Hari kedua hujan mengguyur kampungku. Dan senja pun berubah pucat kelabu. Tapi, seseorang berkata lirih, “Alhamdulillah riyo-royo hujan ”. Kutanya kenapa dia berkata begitu. “Karena ada keindahan di balik hujan,” jawabnya. Hidup dengan keindahan mungkin sesuatu yang bisa menyebabkan kita bersyukur, merasa cukup, tanpa menjadi serakah. Hidup itu bergerak di dalam, jauh, seperti tatkala kita mendengarkan perubahan…

  • Diary

    Selamat Hari Raya Idul Fitri

    Di lubuk hati yang terdalam, izinkan kami sekeluarga H Agus Romli, Rifqotul Ashdiqo’, Ara Zahira Romli, Aisya Naili Arifa, Fatimah Azahra, Moh Yusuf Iskandar mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1455 H atau bertepatan dengan tahun 2024 M, Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum wa ja’alanallahu wa iyyakum minal aidin wal faizin kullu aamiin wa antum bi khair.

  • Diary

    Ramadhan Bentar Lagi Berlalu

    Tak terasaya Ramadhan bentar lagi berlalu. Ada banyak kenangan yang sulit kuhapus dari ingatanku. Ramadhan indah nan syahdu itu besok akan usai seiring dengan perjalan waktu. Akankah kita akan bersama lagi tahun depan? Wallahu A’lam Bissowab. Hanya Tuhan sang maha pencipta yang punya kartu tentang nasib manusia. Kita hanya berdoa dan berharap semoga diketemukan kembali ramadhan yang penuh mulia ini. Hari ini kunikmati detik-detik akhir ramadhan itu bersama suami jalan-jalan menelusuri pantai Grajakan. Pantai yang dulu pernah menjadi primadonanya warga Banyuwangi, ya pantai itu sempat ramai pengunjung dan jadi jujukan wisatawan untuk sekedar menghilangkan kepenatan dari panasnya persaingan dunia. Pantai dengan segudang cerita dan sejarah. Cerita-cerita mistis itu hingga kini…

  • Diary

    Cerita Ambal Warso

    Ini cerita masa kini, masa kemarin dan masa depan, lalu mana ceritamu? Yup semua orang punya cerita, punya harapan, punya angan-angan. Ceritaku mungkin berbeda dengan ceritamu. Cerita itu seperti tiupan angin. Semakin besar tiupannya, akan semakin menglegar ceritanya. Cerita itu juga seperti sejarah. Sejarah pun sepertinya juga dari cerita. Tidak ada sejarah kalau tidak diceritakan. Seperti siklus rantai makanan yang simbiosis mutualisme, yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Cerita kemarin mungkin akan menjadi sejarah. Mungkin pula akan menjadi doa. Bahwa tak kusangka kemarin aku dapat surpraise oleh santri-santri putri serta anak-anakku sebuah kue yang bertuliskan “ambal warso amy”. Tak ada yang ku ucapkan kecuali maturnuwun dan terima kasih atas hadiah kuenya.…

  • Ide

    Manusia Itu Tidak Sama

    Aku hanya pasrah ketika daya dan upaya telah ku curahkan. Tak ada lagi kecuali kupasrahkan kepada sang maha pencipta. Aku hanyalah manusia biasa yang berupaya dan dipasrahi untuk menjadikan seseorang menjadi lebih baik. Ilmu memang luas, seluas samudera. Tak terbatas jarak manusia memandang. Demikian pula perilaku, sikap dan jatidiri manusia berbeda-beda. Sikap ini kadang memaksakan manusia harus memiliki perilaku dan ilmu yang sama. Sikapku kadang demikian, punya persepsi bagaimana menjadikan sesorang seperti orang yang diorangkan orang lain. Dalam hati dan pikiranku sepakat “kamu harus menjadi orang baik, pintar, sopan, manut”. Sikap yang sedikit ” memaksakan” kodratullah itu memang kadang timbul tenggelam. Timbul ketika ada orang lain punya kelebihan dan kehebatan.…